Selasa, 29 Mei 2012



THE BEGINNING

Berawal dari e-mail artikel tentang Wagler's pit-viper (Tropidolaemus wagleri) yang dikirim oleh seorang teman (thanks to Hani for giving me the article). Awalnya gw cuma pengen tau cara perawatan wagleri, soalnya waktu itu gw baru coba2 pelihara dan gak punya info sama sekali tentang ular yang menakjubkan ini. Nah pas buka2 artikel ini lebih lanjut, gw liat disitu ada sub-artikel tentang kuil ular yang ada di Penang island Malaysia. Gw langsung takjub sekaligus penasaran sama ni kuil, yang bikin gw makin penasaran kenapa Wagleri begitu banyak di kuil ini dan konon wagleri2 di kuil itu jinak karena menghirup asap dari dupa yang dibakar. Rasa penasaran itu terpendam hampir sekitar 2 tahun lamanya, ya maklumlah karena keterbatasan waktu & biaya :D.

Akhirnya tanggal 27 desember 2008 kemaren gw punya kesempatan pergi ke Snake temple not in simple way, but in hardest way :p. Dengan bermodalkan Tekad, passport, uang pas pasan, my lovely Nikon D70S yang selalu setia menemaniku ke berbagai belahan bumi (Ta'elaah), Tas ransel, sendal jepit tercinta, dan diri sendiri Mewakili BSEC. perjalanan pun dimulai..

THE JOURNEY

Perjalanan gw dimulai via Batam (untuk ngirit ongkos, lagian fiskal dari jakarta direct ke Penang masih 1 jutaan, klo dari batam nyebrang ke S'pore cm kena 500rb :D). sampai di Batam nginep sehari di rumah Paman. Besoknya langsung nyebrang ke Singapore by Ferry, Subuh hari berikutnya tancap langsung ke Kuala Lumpur by Bus, terus dari KL cari tiket lagi direct ke Penang also by Bus. sampai di Butterworth  perjalanan ditempuh dengan Ferry menuju Georgetown (Penang di bagi dua bagian: daratan dan pulau,& Snake temple berada di pulau). perjalanan penuh dengan keringat & tantangan (soalnya gw gak punya info apapun tentang malaysia. no map, no friends, just passion of knowledge that I have to full filled). Setelah sekitar 13 jam perjalanan, sampailah gw di Penang Island, Senang tapi binun, sekali lagi tanpa tau daerahnya :P. akhirnya karena kondisi badan udah mulai capek (faktor usia kali yee :D), gw cari budget hotel bwt backpackers yang emang banyak di Penang...Time to sleep...

Next day pagi2 buta gw udah bangun dengan semangat 45 (lebay), buru-buru checkout sekalian nanya alamat & peta sama ncik2 resepsionis hotel. once again there is no map of penang island! cuma dia kasih tunjuk tempat naik bus ke Snake temple. Alhamdulillah orang2 yang gw temuin selama perjalanan baik semua, nggak satupun orang yg gw tanya bikin gw kesasar :D. malah malem sebelumnya pas lagi kelaperan  gw dikasih makanan di mesjid sm orang2 pakistan, dan merasakan nikmatnya makan pengasih orang di emperan jalan (God bless U all!!).

Sesampainya di Jetty (terminal ferry dan bus) gw naik Rapid Penang U401 jurusan daerah  Balik pulau, yang gw liat di papan jurusan ni bus lewatin Snake temple. Okay Bismillah deh gw naek!. setelah hampir stengah jam di dalem bus, si sopir treak2 dari depan dengan logat melayu-nya yg kental dan mendayu2 (Halah) "Snake temple..Snake temple..ade tak??". "gw kaget coz gw gak sadar udah sampe, ehhh malah kelewat! "Ade !!!" treak gw. Lantas si sopir marahin gw "knape awak tak pencet bel???", ya mane gw tau wong naek Rapid Penang aje baru kali ini hehehe..

"Duh kelewatan!!" dalem hati gw, yah Alhamdulillah si sopir masih mw berhenti bukan di halte-nya, soale di negeri do'i kan lebih tertib dibanding di Indo. akhirnya gw jalan balik arah, cm dgn bantuan petunjuk jalan yang bertuliskan : "Butterworth lurus, Tokong ular kiri". "what the hell is tokong ular???, ah yang penting ada tulisan ular-ularnya dah!!" Soalna prinsip gw selama ada tulisan ular2nya bakalan kagak jauh dari kuil yang gw tuju :D.

THE SNAKE TEMPLE (TEMPLE OF AZURE CLOUDS)

Tanggal 30 Desember 2008. Alhamdulillah at last !! The Snake Temple ! senangnya sampe juga setelah berhari2 perjalanan dari Indonesiaalone. Dari depan posisi kuil ular ini gak begitu keliatan soalnya lagi ada renovasi. papan namanya pun ditutupi kain. langsung gw buru2 ngerangsek masuk kayak orang yang baru ketemu emaknya setelah puluhan taun gak pulang kampung.
Mulai dari pintu masuk bau dupa yang dibakar sangat menyengat hidung (tawon kali), setelah beberapa menit adaptasi akhirnya gw masuk ke altar utama. dan WOW Tropidolaemus wagleri tipikal sumatra & semenanjung Malaysia bergelantungan bebas di ranting2 vas bunga. Rasanya takjub ngeliat ni ular2 berbisa Haemotoxic ini bisa bebas berkeliaran di dalem kuil, ada yang di altar, ada yang ngelilit di patung dewa, ada juga yang gelantungan di lobang angin di atas pintu, ada juga yang ngelilit di bingkai foto..wah bener2 UNIK deh.

Sejarah kuil  bermula pada taun 1850. saat itu seorang biksu Buddha datang ke Penang dengan membawa patung Chor soo kong (saat ini patung tersebut masih ada) yang diyakini mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan penyakit. Setelah pembangunan kuil selesai, datanglah beberapa ular Wagler's pit-viper, yang menjadikan kuil sebagai habitatnya. karena memang waktu kuil ini dibangun, daerah Sungai kluang masih merupakan hutan dan merupakan habitat Tropidolaemus wagleri yang sampai saat ini masih menghuni kuil. Tapi sekarang di sekeliling kuil dibangun perumahan dan apartemen, jadi habitat wagleri cuma tersisa sedikit.
Di pohon-pohon pinggir jalan disekitar kuil masih terdapat Wagleri2 liar yang bebas bergelantungan, tanpa mengganggu aktivitas manusia di warung2 (kedai2 klo orang melayu bilang :p), maupun orang2 yang tinggal & lalu lalang di sekitar kuil.

Di kuil ini siapapun dan dari agama apapun bebas masuk tanpa dikenakan biaya. Hanya saja jika ingin berdoa menggunakan hio pengunjung dapat membelinya di ibu2 biarawati dekat pintu masuk. Di setiap vas yang berisi ranting lengkap dengan wagleri-nya di beri peringatan bahwa ular ini hidup dan berbisa, pengunjung dilarang mengganggu. Nah terus dimana uler2 yang bisa di pegang??? dlm hati gw. Rupanya di sebelah kuil ini ada ruangan yang klo gw bilang  lebih mirip gudang ketimbang tempat foto. nah disini cuma ada 2 ekor wagleri betina yang masih muda yang kepalanya diberi tanda merah (kyk orang india gitu, apa karena tukang fotonya orang india?? :D), dan seekor Python molurus bivittatus jinak. setiap pengunjung dikenakan biaya RM 30 untuk 2 foto. RM 30 yang untuk gw mendingan buat dipake makan berapa hari hehe..Daripada gak ada dokumentasi, akhirnya gw minta tolong turis dari Inggris & penduduk asli bwt motoin.

Nah ditempat ini gw baru tau kenapa ular2 di sini jinak. Simple reasonTropidolaemus wagleri bukan jinak tapi karena mereka nocturnal. Artinya aktif di malam hari, inlah kenapa snake temple buka dari pagi sampe sore. knapa gak sampai malem? karena wagleri aktif dan bisa agresif di malam hari. so menurut gw mereka jinak bukan karena bau dupa yang pekat, tp karena mereka gak aktif di siang hari, cuma diam bertengger di ranting seperti patung.
Kalo uler2 yang dipake bwt putu2 ternyata udah di potong taringnya, dan menurut snake keeper di snake temple, uler yang udah dipotong taring bakalan stres, gak mau makan dan paling lama tahan sebulan, then die..IRONIS..

Di bagian belakang kuil ada tempat mirip pendopo dengan view mengarah ke laut. dan ada beberapa pohon dengan jumlah wagleri yang SANGAT banyak. disamping kiri kuil terdapat snake farm yang dikenakan RM 5 bagi pengunjung yang masuk. Di snake farm ini gw ngeliat banyak jenis ular dari beberapa negara, mayoritas dari Asia yang belum pernah gw liat langsung seumur hidup gw (lebay lagi). beberapa koleksi ular berbisa dari snake farm yang gw liat:

* Dessert horn viper Cerastes cerastes (dari gurun pasir afrika utara)
* Painted carpet viper Echis coloratus (dari timur tengah & mesir)
* Puff adder Bitis arietans (dari afrika)
* Hagen's pit-viper Trimeresurus/Parias hageni (dari asia tenggara)
* Mountain pit-viper Ovophis monticola (dari asia tenggara, Sumatra)
* Mangrove pit-viper Cryptelytrops purpureomaculatus (dari asia tenggara, Sumatra)
* Large eyed pit-viper Trimeresurus macrops (dari asia tenggara, gak termasuk Indonesia)
* Monocled cobra Naja kaouthia (dari asia tenggara, termasuk bagian utara Malaysia)
* Equatorial spitting cobra Naja sumatrana (dari asia tenggara, Sumatra & Kalimantan)
* Dan sang bintang King Cobra Ophiophagus hannah locality Malaysia .

Waktu hari itu gw abisin bwt ngobrol2 sama Mr. snake keeper yang tidak sombong walaupun dia tau klo gw orang Indon :p. Dia juga nunjukin cara yang benar mencium the king of snakes: King Cobra.Damn he really did it! 
Waktu udah beranjak sore dan gw udah gak punya tujuan lain di Penang island selain Snake Temple. So it's time to go back to Singapore, soalnya tanggal 2 gw harus pulang ke Jakarta via Batam lagi.

A LONG WAY BACK HOME

Perjalanan pulang nggak kalah melelahkan dibanding waktu pergi. Cuma dengan modal nanya2 orang dan tekad ingin survive sampai rumah, perjalanan sekitar 6 kilometer dari snake temple ke Bus station Sungei Nibong ditempuh dengan berjalan kaki & ditemani burung2 Gagak seakan siap menyantap mayat gw klo gw mati. walo kaki lecet tapi tetap semangat \(^0^)/. "Anak muda harus bisa! SEMANGAT YA!" itu yang diteriakin sama om petugas money changer di deket Sungei Kluang.

At last pukul empat setengah (Jam stengah 5 klo bahasa Indonya), sampe juga di bus station. Rencana seh mw cari tiket yang direct ke S'pore, tapi adanya jam 10 malem. Ya terpaksa deh beli tiket ke KL lagi. maka berangkatlah jam setengah 7 sore ke Kuala Lumpur. Sampe KL jam 12 malam langsung lari2 nyari tiket ke S'pore & Alhamdulillah langsung dapet..

Perjalanan pulang dari KL ke S'pore terasa menyayat hati (Halah mellow maning!), Melihat Petronas twin tower & KL tower yang begitu anggun sekaligus angkuh mecakar dan menguasai langit Asia, Terkesan seperti menyepelekan negara2 tetangga termasuk Indonesia. Kapan Bangsa kita bisa maju seperti mereka?? kapan bangsa kita bisa punya Landmark seperti mereka?? kenapa mereka bisa mempunyai slogan yang dikenal dunia sebagai  Malaysia: Truly Asia, padahal negara kita justru lebih kaya akan alam, dan lebih pantas dapat julukan The truly Asia..apakah mungkin SDM kita yang kurang kompeten? atau memang bangsa kita gak bisa disiplin seperti mereka?. Yang jelas perjalanan pulang gw di bus terasa lelah dan memilukan, ditemani lagu dari band COKELAT: Satu nusa satu bangsa, Bendera, dan yang paling membuat rindu kampung halaman : TANAH AIRKU. Memang benar jika kita sedang berada jauh dari negeri sendiri, rasa nasionalisme yang tadinya biasa aja akan bangkit dengan sendirinya.

Jam menunjuk angka 4 pagi di Checkpoint Johor bahru, Malaysia. dengan mata yang sama sekali belum di istirahatkan gw turun nge-cap paspor trus lanjut ke checkpoint Woodlands, Singapore. dengan sedikit masalah karena nggak ngisi arrival card, Alhamdulillah akhirnya gw beserta rokok dari Malaysia akhirnya lolos ke Singapore (thanks to Mr.bus driver who gave me the clue about how to pass the cigarette in S'pore immigration) . sampai di Bus Station Beach road langsung naik taksi ke hotel, ternyata hotel yang sebelumnya gw nginep udah full book, terpaksa gw cari yang laen..waktu itu udah jam 6 pagi tapi matahari belum menampakkan pancaran semangatnya. (di S'pore & Malaysia subuh jam 6 lewat. Ada perbedaan 1 jam lebih cepat dibanding Jakarta)
Ba'da solat subuh di masjid yg gw lupa namanya, gw balik lagi ke hotel tadi (Joo chiat hotel: for backpackers, this hotel is quite cheap only Sin$ 75 for one night, located near Malay village at Geylang district). Untungnya ada yang baru check out jd gw langsung pre-check-in dikenain $20..ah masa bodo lah! yg penting gw bisa molor!..So gw langsung PELOR (Nempel Molor)..zzzzzzzzzz..

NEW YEAR'S EVE

Jam 10 malem gw langsung menuju ke Marina Bay naek MRT ke City Hall, ternyata udah banyak manusia yang berkumpul disini. karena setau gw dari TV malem taun baru dipusatkan di marina bay. jam 11 waktu Indonesia or jam 12 waktu S'pore Fireworks di mulai dengan sangat indahnya selama hampir 1/2 jam (perasaan gw). walaupun sendirian tapi tetep asik berbaur sama orang2 S'pore. Disinilah terlihat kebersamaan, persahabatan, yang larut dalam kegembiraan walaupun berbeda ras (melayu, Chinese, Tamil, India, Kaukasoid).

HOMELAND

Tanggal 1 Januari 2009 pagi. Checkout, langsung menuju Harbour front by MRT. Check in tiket BATAM FAST...Good bye Singapore...
Sampai di Batam sore langsung ke rumah paman yang kebetulan nggak jauh dari Pelabuhan internasional Sekupang. Alhamdulillah akhirnya gw bisa kumpul lagi sama saudara2 di Batam.
Tanggal 2 Januari 2009 siang. Ba'da solat Jum'at langsung berangkat ke International airport Hang Nadim dianter paman sekeluarga (thanks to my uncle and family)..i'ts time to leave Batam..Hmmm rasanya enak tidur dipesawat.
Gak kerasa pramugari ngumumin klo pesawat udah mau landing. Fiuuhhh akhirnya...Sampai Soekarno-Hatta jam 6 sore langsung ke Bogor naik Damri sampai jam 8 malam.
ALHAMDULILLAH..Home at last.. Jam 9 malam para Administrator BSEC datang ke rumah (Thanks guys!).

Finally,  I understand  that it's important to respect people, try not to give a bad opinion for people who lived in certain country just because their country have bad relationship with ours. Respect the nature and keep it preserved, so life can be beautiful as it should be.
All the Journey, the experience, and the kindness of all people that I've met, will remain in my memory. Not to keep it on my own, but to share to everyone...



*Derry Septa*
BSEC FOUNDER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar